Minggu, 26 Oktober 2014

Danau Matano, Sorowako, Nuha, Luwu Timur

Danau Matano, terletak di Sorowako, Nuha, Luwu Timur (http://id.wikipedia.org/wiki/Sorowako,_Nuha,_Luwu_Timur)

Sabtu 18 November 2014:
 Awal cerita, kali ini gw penugasan ke daerah Palopo, Sulawesi Selatan, dan saat ini gw lagi berada di salah satu kecamatan yaitu kecamatan Tomoni (+/- 500km dari Makasar). hari sabtu, gw masuk kantor cabang cuma setengah hari sampai jam 13.30. Dan seperti biasanya, kalao dapet weekend dicabang, gw sama temen-temen pasti cari tempat wisata, kali ini gw sama feliks, dia pernah tinggal 3 bulan di Palopo untuk tugas yang sama tapi beda perusahaan.Info dari dia, kalo ada danau yang bagus di sorowako, di tengah - tengah tempat pertambangan. 
Jarak dari Tomoni - Sorowako sekitar 2,5 jam naik sepeda motor matic jaraknya hampir 110 km, kalo dibandingin dari Makasar hampir sampe 600 km. Perjalanan yang sepi diselingin sama bis-bis AKAP dan travel juga truk pengangkut hasil tambang. Pom bensin terakhir berada di Malili, tapi kalo buat bensin eceran masih ada kok yang jual.

Spot Pemandangan dalam perjalanan
Gw berangkat dari Tomoni sekitar jam 3 siang WITA dan sampe di sana sekitar jam setengah enam. Pas sampe di sana, gw langsung ke arah Pontada, ini merupakan daerah komunitas pekerja yang didevelop sama salah satu kontraktor tambang di Indonesia, di sini pemukimannya tertata rapi.
Sebenernya Danau Matano itu luas banget, tapi spot yang terkenal ya di daerah Pontada itu, di dalam area pemukiman, karena di sana ada fasilitas buat mandi di danaunya.






Kalo buat berenang di danau, gw ngelakuin pas hari minggunya, di hari sabtu gw sampe sana ke danau terus istirahat sebentar dan lanjut cari hotel.
Di sana ada beberapa hotel yang ratenya cukup lumayan berkisar 250rb - 1 juta. Hotel yang di tengah kota ada lusiana hotel, san fransisco hotel, dan ada beberapa hotel juga yang lain, dan buat rate harganya lumayan agak mahal, ya mungkin karena di tengah pusat keramaian. Akhirnya gw milih untuk ke daerah pinggir kota, di sana ada Grand Mulia Hotel sama Montano Sun Rise, harga ratenya lumayan jauh lebih murah dan buat kamar setara hotel bintang 2 lah, dan pilihan jatuh pada hotel Grand Mulia. Keunggulannya itu deket banget sama danau, jadi pemandangannya bisa diliat difoto berikut.

Pemandangan dari lantai 3 hotel (1)

Pemandangan dari lantai 3 hotel (2)
Kekurangannya adalah jarak buat cari makan dari hotel ini ke kota itu sekitar 2-3 km jadi kalo ga bawa kendaraan lumayan jauh apalagi penerangannya hampir kurang banget.

#MydutyMyAdventure


Perjalanan Gunung Gede 2958 MDPL

Untuk latar belakang tentang Gunung Gede dapat http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gede 
Dari kiri ke kanan Ava (saya), Toni, Gentur di alun-alun surya kencana
Dari kiri ke kanan Toni, Saya (Ava), Anis, Chris, Jona, Gentur pendakian sebelum ke puncak
Dari kiri ke kanan Chris, Saya (Ava), Gentur, Toni, Jona, Anis pada puncak Gunung Gede

Di Atas jembatan anatara pos 1 dan pos pendaftaran

Minggu, 5 Oktober 2008
Minggu siang, setelah selesai kebaktian di GKJ Eben Haezer di Ps. Minggu, kami terdiri dari Anis, Gentur, Toni, Jona, Chris, dan saya, Ava, pulang ke rumah saya untuk melanjutkan packing untuk hiking ke Gunung Gede. Itu merupakan kali pertama bagi saya dan jonathan hiking. Setibanya di rumah, kami packing dan tepat pukul 13.00 siang kami berangkat ke stasiun Tj.Barat untuk menuju stasiun Bogor.
Tiba di stasiun Bogor pukul 14.00 siang, melanjutkan perjalanan ke terminal baranang siang untuk menyewa mobil ke daerah Cipanas, karena memulai dari jalur pendakian Gn. Putri seharga 200rb, kami sampai di Cipanas pukul 19.00 karena terkena sistem tutup buka jalur.
Tepat pukul 20.00 setelah mengisi pendaftaran, kami mulai berangkat, bergabung pula teman-teman dari Tj. Priuk.
Perjalanan menuju alun-alun surya kencana kurang lebih memakan waktu 6 jam, sehingga kami sampai di sana sekitar pukul 02.00. Suasana malam dan sempat terjadi badai di atas sampai membuat tenda dome isi 5 orang kami terbang.
Kami di alun-alun surya kencana selama 2 hari, cukup susah air karena sumber air sedikit dan agak kotor, namun terbantu juga dengan adanya tukang nasi uduk.

Selasa, 7 Oktober 2008
Pukul 07.00 kami telah siap packing untuk turun gunung. Rencana untuk mendapat sunrise pun hanya menjadi angan belaka karena bangun kesiangan.
Tepat pukul 10.00, kami telah siap untuk mendaki setelah packing dan sarapan. Kami pun berfoto sebentar dan berbagi logistik dengan teman pendaki lain.
Sekitar 1 jam kami tiba di puncak, berarti sekitar pukul 11. Cukup lama kami berada di puncak untuk berfoto.
Kami pun turun sekitar pukul 1 siang. Melalui sisi lain puncak ke arah cibodas. Dari puncak kami tiba di kandang badak, beristirahat untuk mengambil air kemudian berangkat menuju kandang batu. Tiba dikandang batu, kami langsung lanjut ke air panas, di sana kami beristirahat. Tidak berapa lama kami kemudian lanjut ke pos 1 dan langsung menuju pos bawah. Tiba di sana sekitar pukul 6 sore, jadi kira-kira 5 jam kami turun dari puncak sampai base camp Cibodas.
Kami terkena denda 20 ribu karena melewati batas pendakian ( 2 hari 1 malam jadi 3 hari 2 malam ).
Berlanjut kemudian ke tempat wisata Cibodas untuk makan dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke jakarta.
Pukul /8 malam kami berangkat ke pertigaan cibodas menggunakan angkot dengan harga 3 ribu per orang. Pukul 8 malam, kami naik bus AKAP yang ke terminal Kp. Rambutan, 10 ribu per orang. Sampai di Kp. Rambutan pukul 11 malam, yang kemudian dilanjutkan naik angkutan umum T19 sampai stasiun Tj.Barat dan menyusul dengan ojek.
Pukul 12 malam kami sampai di rumah saya, dan langsung pulang ke rumah masing-masing.