Minggu, 06 Desember 2015

Ber 'weekend' di Bukittinggi

Perjalanan yang kedua ke Sumatera Barat, kali ini gw pergi ke Kota Solok, sekitar 2 jam dari Kota Padang. Dari Solok, gw udah rencanain buat weekend di Bukit Tinggi, kali ini trip gw bareng sama feliks.

Perjalanan Ke Bukit Tinggi

Minggu pagi, gw sama feliks berangkat naik mobil ke arah Bukit Tinggi. Perjalanan kurang lebih sekitar 2 jam kalo lancar, tapi kalo macet ya sekitar 4 jam lah. Gw berangkat sekitar jam 9, karena telat bangun, kenapa pagi karena kalo siang itu macet dan takut ga kekejar ke tempat wisatanya.

Perjalanan yang melintasi berbagai bentangan alam, dimulai dengan keluar kota Solok, udah ketemu danau Singkarak hampir sampai setengah perjalanan. Danau yang terkenal dengan event internasional 'Tour De Singkarak'. Menyisir danau Singkarak sampai ke kota Padang Panjang. Di kota ini udara dingin udah mulai terasa. Hampir sampai kota Bukit Tinggi, terjebak macet di perempatan pasar yang agak kacau dan cukup menghambat sekitar satu jam, di sekeliling banyak yang jual keripik sanjai atau keripik pedes khas Sumatera Barat.

Begitu masuk kota, kita disambut patung sang proklamator dan bapak koperasi Indonesia Drs. M. Hatta, yang merupakan kota kelahiran beliau. Sesampai di kota sekitar jam 12 siang dengan keadaan kota yang padat dengan parkir mobil berjejer dipinggir jalan, gw sama feliks langsung menuju ke tempat makan yang lumayan terkenal. Kami mau makan itik lado mudo di deket ngarai. Feliks sebelumnya udah pernah ke sini jadi dia rekomendasiin ini tempat makan. Tempat makannya ini dideket tempat wisata 'GreatWall' atau Junjungan Koto Gadang, ga jauh dari tempat masuknya lurus sedikit nanti di sebelah kiri ada warung makan yang ga begitu besar.

Dan akhirnya kita makan di sana. Itiknya ga keras dan lumayan pedes juga berminyak ciri khas masakan minang, selain itu juga timun yang dikasih di sini enak kaya ditambahin garam gitu. Harga buat satu potong itik sekitar 40 ribu, ya cukup lumayan tapi worth it lah. Dan setelah makan, mulai lah perjalanan ke tempat wisata dimulai.

Lobang Jepang

Tempat pertama yang gw singgahi adalah Lobang Jepang, ga jauh dari tempat makan tadi sekitar 500 meter, gw sampai di pintu masuk 3. Gw masuk dari pintu ini dengan bayar ga lebih dari 10 ribu, gw lupa berapa tepatnya. Sekilas tentang Lobang Jepang ini, tempat ini merupakan markas tentara Jepang sewaktu di Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_Jepang_Bukittinggi
Di dalemnya ada beberapa semacam kamar yang masing masing udah ada fungsinya dari dapur, tempat tidur, penjara, sampai kaya ruang penyiksaan. Lobang Jepang sendiri udah dipugar dan mungkin tinggal stuktur tempatnya aja yang masih asli karena di sana udah ada beberapa penambahan seperti lampu penerangan dan pinggiran tembok yang udah dilapis kembali.
Dari pintu masuk 3, kami ke arah pintu utama, sebelum sampai pintu utama, kami dihadang oleh tangga yang anak tangganya lumayan dan sudutnya cukup miring. Sampai di mulut gua, kami neduh sebentar karena hujan gerimis, begitu hujan reda kami langsung ke atas dan langsung disuguhin sama pemandangan Ngarai Sihanok. Di deket pintu utama ada semacam menara pandang, dan kami langsung ke sana buat ngeliat Ngarai dari menara. Hasilnya? LUAR BIASA.
Udah puas foto-foto di sini, kami lanjut ke tempat wisata berikutnya.
Kurang Lebih Gambaran Peta di dalam Lobang Jepang

Pintu Masuk 1
Salah Satu bentuk Vandalisme

Suasana di dalam lobang
Berlatarbelakang Ngarai Sianok (Foto dari tempat menara)

Junjungan Koto Gadang 'The Great Wall of Koto Gadang'

Setelah dari Lobang Jepang, gw coba turun ke arah ngarai, di situ ada tempat yang yang namanya Junjungan Koto Gadang atau bisa disebut The Great Wall of Koto Gadang, kenapa disebut The Great Wall karena bentuknya dibuat mirip kaya The Great Wall of China walaupun ga sejauh dan sebesar aslinya.
Di tempat ini kita akan naik tangga dan akan disuguhi pemandangan Ngarai Sianok, ada beberapa tempat pemberhentian sebelum sampai di puncak.
Tugu Masuk



Jembatan Gantung sebelum mulai ke anak tangga

Puncak Junjung Koto Gadang

Vandalisme LAGI

Kebun Binatang Padang dan Benteng Fort de Kock

Selesai mendaki tangga yang cukup lumayan, kami kemudian lanjut ke Kebun Binatang Padang dan Benteng Fort De Kock. Tempatnya ga jauh dari The Great Wall atau Lobang Jepang.
Di pintu masuknya agak susah untuk cari parkir, dan untuk biaya masuk kita kena biaya sekitar 10 ribu per orang.
Ada hal yang membuat gw terenyuh yaitu melihat kondisi kebun binatang yang kotor dan terlihat ga terawat. Kebun binatangnya kecil banget kalo dibandingkan dengan Ragunan atau taman Safari Cisarua yang pernah gw kunjungin, dan dari sisi kebersihan maupun kesigapan dari petugasnya juga jauh. Banyak sampah yang berceceran di sekitaran kandang binatang, dan kandang binatang yang terlalu kecil, terlebih saat itu gw liat pengunjung bisa memberikan makanan bahkan ROKOK! kepada orang hutan dan hal ini menjadi tontonan yang unik bagi sebagian orang. Sayang dokumentasi tentang tempat ini sedikit karena hal yang gw sebutin di atas tadi.
Sign Signature 

Benteng Fort De Kock

Jembatan Limpapeh

Jam Gadang

Tujuan terakhir dari semuanya itu adalah Jam Gadang. Jam ini terdapat di pusat kota dan tentu saja ini rame banget! Tempat ini juga ga jauh dari Kebun Binatang Bukit Tinggi. Di sini kita bisa foto-foto di bawah jam gadang atau istirahat duduk - duduk sambil nikmatin jajanan yang ada di sana dan tentu saja semakin sore semakin ramai.
Landmark of Bukit Tinggi






1 komentar:

  1. "JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.CLUB
    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "

    BalasHapus